PELUANG untuk menjadi KAYA, buruan KLIK dan PRAKTEKkan

Susahnya Mencari Tempat Tinggal

Mencari tempat tinggal –ngekos atau ngontrak-, kadang jadi pekerjaan yang begitu sulit. Terlebih rumah yang dicari terletak di kota besar, Jakarta misalnya. Kesulitan akan bertambah lagi, bila tak punya sumber informasi yang jelas. Orang mesti rela keliling-keliling duluan sambil berpusing ria untuk menemukannya. Tanya sembarang orang bukan jaminan bakal menemukan. Bahkan sebaliknya, sering bikin tambah bingung. “Anda silakan jalan lurus, terus belok ke kanan, habis itu ada perempatan Anda ambil yang kiri, kanan lagi, kiri.....”. Bolak-balik tak ada kejelasan. Benar-benar nelongso, kata orang jawa. Kalau ketemu pun, belum tentu jadi ‘ngekos’. Biaya yang tinggi bisa jadi kendala. Sementara bekal di kantong tak seberapa besarnya.
Kalau dibanding-banding, menemukan tempat tinggal di dunia ini sebenarnya tak sesullit mencari tempat tinggal di akhirat. Tentu saja yang dikehendaki tempat tinggal yang sejuk, indah, dan jauh dari siksa azab. Sayangnya, disana orang tak bisa lagi tanya sama orang lain. Semua orang sibuk mengurus nasibnya masing-masing untuk mencari selamat dan alamat tinggal yang tenang. Orang yang tak punya bekal cukup bakalan susah di hari itu. Bukan harta benda dan kedududkan tinggi yang layak jadi bekal di hari itu, karena di hari berbangkit bau-bau dunia tak lagi terasa. Si kaya harta tak lagi beda dengan si miskin. Yang cantik tak lebih terhormat dari yang buruk rupa. Hanya satu bekal saja yang laku, itulah ketakwaan. Orang yang ‘kaya’ takwa akan lebih mudah menemukan tempat tinggalnya. Bila takwanya pas-pasan, alamat ‘agak’ lebih sulit mendapatkan surga. Mereka yang tak punya takwa sama sekali, pasti kesasar ke neraka.
Sebenarnya, Allah sangat sayang pada hamba-Nya. Jalan-jalan menuju ketakwaan dibuka lebar-lebar untuk setiap insan. Tujuannya tidak lain, agar manusia bisa berbekal takwa sebanyak-banyaknya. Aktivitas, waktu dan tempat, telah Allah sediakan untuk menyiapkan bekal itu. Ramadhan salah satu waktunya. Orang bisa meraih ketakwaan dengan beribadah di dalamnya. Penuh keimanan, ijtihad (kesungguhan), dan ihtisab (berharap pahala) dari Allah. Hasil setelah Ramadhan? Takwa pun bisa meningkat dengan pesat. Rasanya, memang tak pantas bila Ramadhan berlalu sia-sia. Agar alamat akhirat jadi lebih mudah didapat.
Wallahu a’lam bis showab.

Diambil dari artikel majalah El-fata edisi 12/II/2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentarlah dengan bijak...