PELUANG untuk menjadi KAYA, buruan KLIK dan PRAKTEKkan

Tips Menghadapi si Pemalu

Dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang lain, misal keluarga, teman, atau kenalan baru, kita dapat menemukan banyak karakter sosialnya. Ada yang berani banyak omong, namun ada pula yang sangat pemalu. Ketika berhadapan dengan si pemalu, biasanya dia baru ngomong kalau ditanyain. Itupun cuma sebatas “ya” atau “tidak” dengan ekspresi yang sama sekali tidak meyakinkan. Nggak asyik banget kan? So, jangan khawatir. Kali ini kita akan membahas tips terdahsyat untuk menghadapi si pemalu.
1.     Tarik perhatian
Di saat si pemalu sendirian, dekatilah dia. Ucapkan salam dan tersenyumlah, lalu ajaklah komunikasi. Awali dengan menanyakan sesuatu kepadanya, misal, “Lagi nungguin siapa, kok sendirian? Maaf, boleh saya temenin?” Atau ajaklah dia ke tempat yang nyaman untuk bercakap-cakap dan lebih mengenalnya. Di saat dia sudah menunjukkan respon positif, dengarkan jawaban darinya. Jangan memotong ucapannya. Jika langkah awal sukses, Anda bisa meraih hatinya.
2.     Ajukan pertanyaan tertentu
Jika dia ternyata amat sangat minim dalam menggunakan kemampuan verbalnya –tipe “ya” dan “tidak”- bahkan justru merasa nyaman dengan kata-kata sehemat mungkin, gimana Anda mau ambil sikap? Jangan menyerah. Dukunglah dia, jangan berusaha menentang. Bisa jadi kelakuan verbalnya itu adalah yang baik untuknya. Tentukan dengan tepat apa yang ingin Anda ketahui, barangkali dia punya problem, butuh teman, perlu curhat, atau bahkan dia merupakan gudang ilmu. Terus ajukan pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban singkat yang tidak lebih dari satu-dua kata.
3.     Pancing tanggapan
Ikan yang gesit sekalipun akan bangkit juga tatkala berhadapan dengan umpan yang cocok. Begitupun dengan si pemalu. Untuk menghentikan kebisuannya, perlu sedikit strategi. Pasanglah umpan verbal dengan pernyataan yang justru berlawanan dengan yang dia katakan. Misalnya, ketika dia bilang bahwa pacaran itu dilarang dalam Islam dengan berbagai argumen, coba lantarkan, “Apa iya? Gimana dengan orang yang berprinsip pacaran Islami?”
Biasanya sedikit banget orang yang bisa menolak utnuk menjawab ide, pendapat, atau prinsip yang diyakininya sebagai suatu pembenaran malah ditentang. Bisa saja mereka langsung memaparkan argumen-argumen pendukung dengan panjang lebar agar ide bagusnya diterima dan dibenarkan orang lain. Mereka pun bisa melakukan reaksi serupa jika merasa mendapat kesempatan untuk menunjukkan kesalahan yang dilontarkan orang lain.
4.     Jangan emnginterupsi
Jika Anda sukses memancing si pemalu untuk ngomong, sekarang giliran Anda untuk tutup mulut, oke? Kenapa harus ganti jadi pendengar setia? Karena berkomentar atau memotong omongannya hanya akan memberi mereka alasan untuk menyetop pembicaraannya. Padahal cuman untuk memulai sebuah percakapan aja susahnya udah minta ampun. Berabe deh!
Biarkan si pemalu bicara seperti air mengalir, lambat tapi pasti, untuk membangkitkan kepercayaanya. Kalo perlu, dalam bagian ini, Anda harus ngalah untuk sementara. Walau Anda udah menyimpan pertanyaan yang urgen, jangan ucapkan saat itu! Sabarlah sedikit. Tundalah sampai Anda bener-bener yakin si pemalu sudah sampai finish ngomongnya.
5.     Beri umpan balik visual positif
Perlu buat Anda untuk memberitahu reaksimu yang emang bagus dan menunjukkan minat bahwa apa yang dibicarakannya menarik. Hargai usahanya untuk membuka mulut sekalipun dia bukan pembicara terbaik di dunia.
Tetaplah luruskan niat, dorong terus untuk melanjutkan pembicaraan. Tapi ingat, jangan sekali-kali memberi dorongan verbal. Barang satu ini akan menggangu dan memutuskan omongannya. Gunakan bahasa tubuh. Berilah umpan balik positif melalui petunjuk visual. Anggukkan kepala untuk menyatakan persetujuan atau sesekali arahkan muAnda kepadanya.
Nah, itulah tadi lima tips terdahsyat untuk menghadapi si pemalu. Semoga dengan menerapkan tips tersebut bisa membuat Anda lebih akrab dengannya. Selamat mencoba tips terdahsyat di atas. Semoga sukses dan selamat selalu menyertai Anda.

Dikutip dari artikel majalah El-fata

2 komentar:

Komentarlah dengan bijak...